Rabu, 15 Maret 2017

MENGOPTIMALKAN FITUR IP CLOUD MIKROTIK DI BELAKANG MODEM SPEEDY INDIHOME












Topologi ini digunakan untuk menghubungkan Server Web yang berada di belakang Modem Router Speedy dan Router Mikrotik ke jaringan publik agar dapat diakses dari jaringan publik melalui dns mynetname nya mikrotik.Mynetname ini selanjutnya di akses dari domain aktif kita atau diredirect secara langsung menuju server.
Topologi ini diperlukan karena IP Publik yang terkoneksi ke Internet adalah IP Address dinamik yang selalu berubah-ubah setiap saat.Agar Fitur IP Cloud bisa diaktifkan,maka IP Address yang terhubung ke modem harus merupakan IP Dinamic.Sedangkan port forwarding pada modem router memerlukan IP Static.
Bingung kan...!!
Gak usah bingung...! Koneksi ke lokal tetep kita buat DHCP dengan IP yang terbatas misal hanya untuk 5 user saja.Lease time dipilih yang paling lama.
Selannjutnya buat Port Forwarding dari WAN Conection pada port 80 ke IP 192.168.1.2 pada port 80 juga.
Nah agar IP Address yang diberikan ke Mikrotik selalu tetap maka perlu disetting DHCP Binding, masukkan IP Address dan Mac Addressnya Mikrotik -->Add --> Submit

Maka ketika dipanggil IP Publik dari internet akan mengakses mikrotik webfig karena masih menggunakan port 80.Port service mikrotik selanjutnya dipindah ke port lainnya misal 81 atau 82 atau lainnya melalui IP --> Service --> www --> lalu ganti portnya
Agar IP Publik ketika dipanggil menuju server web maka dari mikrotik disetting port forwarding lagi dari IP Outnya Mikrotik 192.168.1.2 di arahkan ke IP Server misal 192.168.xx.254
IP--> Firewall-->NAT--> General
Action

Setelah selesai coba panggil dari IP Publik Dinamic , kalu belum tau bisa browsing kemudian cari situs MyIP atau sejenisnya untuk mengetahui IP Publik yang kita gunakan untuk koneksi ke internet.
Selanjutnya aktifkan fitur IP Cloud: IP-->Cloud  lalu centang DDNS dan Updatetime -->Aplly-->OK
DDNS Name adalah domain yang dapat kita panggil dari internet untuk menuju ke web server kita. Namun DDNS ini akan bermasalah ketika Public Address berubah, meskipun telah mengaktifkan Update time ternyata belum bisa menyelesaikan masalah.Untuk mengatasi hal ini harus dilakukan refresh secara manual dengan cara reboot Mikrotik. Agar tidak repot maka perlu dibuat schedule agar dapat reboot secara otomatis.Waktu reboot kita pilih pada jam-jam yang kosong misal jam 6 pagi.
Buat Script reboot : System --> Scripts
Setelah Apply - OK kemudian Klik System --> Scheduler

Selanjutnya untuk memudahkan akses, subdomain DDNS tersebut dapat ditautkan ke halaman web yang aktif di blog maupun di web hosting yang kita sewa.
Demikian sekedar menyimpan catatan ,konfigurasi router untuk menampilkan web server lokal pada jaringan internet.
Semoga bermanfaat.






Selasa, 14 Maret 2017

MONITORING SERVER DENGAN LINUX-DASH


Kira-kira tampilannya seperti itu...
Linux-dash ini mungkin fiturnya belum lengkap, tetapi untuk memonitoring resource yang vital saya kira sudah cukup apalagi untuk sekedar belajar memonitoring server.Instalasi sangat mudah cukup diekstrak di root web saja, kemudian dipanggil dari browser client.Untuk menginstall linux-dash pertama-tama download dulu dari web sumbernya :

Dari terminal server :
#wget https://github.com/afaqurk/linux-dash/archive/master.zip
atau 
https://drive.google.com/file/d/0B7DH_k9U9qXJM3UyQ1RNWTF6N00/view?usp=sharing

Selanjutnya ekstrak file master.zip atau linux-dash-master.zip dan letakkan hasil ekstrak di folder /var/www   untuk Debian , untuk yang lain menyesuaikan.
Agar mudah memanggilnya ubah nama folder menjadi lebih pendek atau lebih familier misal dash saja
# mv /var/www/linux-dash-master  /var/www/dash

Selanjutnya panggil dari browser, jika servernya GUI bisa dari:
http://localhost/dash
atau 
http://ipserver/dash
atau 
http://domain/dash

Selamat mencoba!!!